Terbentuknya Kabinet Wilopo, Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet
Wednesday, November 14, 2018
Edit
Terbentuknya Kabinet Wilopo, Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet - Kabinet Wilopo merupakan salah satu jenis kabinet yang ada pada masa demokrasi liberal. Terbentuknya kabinet wilopo pada tanggal 3 April 1952 sampi 2 Juni 1953. Program kerja kabinet wilopo diketuai oleh Mr. Wilopo selaku perdana menteri. Kabinet ini dapat di sebut zaket kabinet. Hal ini dikarenakan tersusun oleh beberapa pakar yang ahli dalam bidangnya. Namun kabinet Wilopo tidak bertahan lama. Hal ini dikarenakan terjadi bentrokan bersenjata yang menjadi penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Wilopo merupakan salah satu tokoh menteri luar negei Republik Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 21 Oktober 1908. Beliau menjadi perdana menteri Indonesia yang ke 7 sejak tahun 1952 sampai tahun 1953. Bahkan Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam kurun waktu 25 hari hingga kemudian digantikan oleh Moekarto Notowidigdo. Wilopo memiliki jabatan Menteri Luar Negeri RI tersingkat selama sejarah penjabatan Menteri Luar Negeri lainnya. Meskipun begitu, Wilopo mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Wilopo merupakan salah satu tokoh menteri luar negei Republik Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 21 Oktober 1908. Beliau menjadi perdana menteri Indonesia yang ke 7 sejak tahun 1952 sampai tahun 1953. Bahkan Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dalam kurun waktu 25 hari hingga kemudian digantikan oleh Moekarto Notowidigdo. Wilopo memiliki jabatan Menteri Luar Negeri RI tersingkat selama sejarah penjabatan Menteri Luar Negeri lainnya. Meskipun begitu, Wilopo mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.
Terbentuknya Kabinet Wilopo, Program Kerja dan Penyebab Jatuhnya Kabinet
Wilopo pernah menduduki jabatan Menteri Muda Perburuhan dalam periode kabinet Mr. Amir Syarifuddin pertama pada tahun 1847 dan periode Mr. Amir Syarifuddin kedua pada tahun 1948. Kemudian pada tahun 1949-1950, Wilopo diangkat sebagai Menteri Perburuhan Republik Indonesia Serikat. Setelah itu pada tahun 1951-1952, Wilopo diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian saat periode kabinet Suwiryo dan kabinet Sukiman. Pada tahun 1952 Wilopo juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dengan kurun waktu 25 hari dan mendirikan kabinetnya sendiri dengan nama Kabinet Wilopo. Hingga pada akhirnya terbentuknya Kabinet Wilopo dengan ketuai oleh dirinya sendiri. Didalamnya terdapat program kerja kabinet Wilopo yang disepakati oleh setiap anggotanya. Namun kabinet ini tidak bertahan lama karena terdapat penyebab jatuhnya kabinet wilopo yang pastinya sangat merugikan pihak kabinet.
Mr. Wilopo |
Setelah itu Wilopo menjabat sebagai Ketua Konstituante pada tahun 1955 sampai tahun 1959. Lalu pada tahun 1968 sampai 1978, beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Indonesia. Pada tahun 1970, beliau menjabat kembali sebagai Anggota Komite Empat Tim Pemberantas Korupsi yang merupakan jabatan terakhir dalam karirnya. Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Baca juga : Ciri Ciri Masyarakat Nomaden Pada Zaman Prasejarah Lengkap
Terbentuknya Kabinet Wilopo
Presiden Soekarno menunjuk Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) dan Sidik Djojosukarto (PNI) sebagai formatur pada tanggal 1 Maret 1952. Fomatur ialah suatu tim yang dibentuk melalui pertemuan/rapat untuk diberikan mandat agar dapat membentuk kepengurusan organisasi. Pemilihan formatur didasarkan pada kekuatan kabinet yang dapat mendukung perlemen. Namun kedua formatur tersebut gagal menciptakan kabinet yang kuat. Hal ini dikarenakan tidak memiliki kesepakatan antar calon yang dapat menduduki kabinet tersebut. Kedua fromatur tersebut mengembalikan jabatannya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 19 Maret 1952. Pada saat itu juga Mr. Wilopo (PNI) ditunjuk sebagai formatur baru. Hal inilah yang menjadi faktor terbentuknya kabinet wilopo. Mr Wilopo berhasil mendirikan kabinetnya selama 2 minggu. Kemudian Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinetnya pada tanggal 30 Maret 1952 yang terdiri dari :
- PSI sebanyak 2 orang
- Parkindo atau Partai Kristen Indonesia
- Masyumi sebanyak 4 orang dan PNI sebanyak 4 orang
- PKRI atau Partai Katholik Republik Indonesia
- Golongan tidak memiliki partai sebanyak 3 orang
- Partai Buruh
- Parindra atau Partai Indonesia Raya
- PSII sebanyak satu orang
Terbentuknya Kabinet Wilopo secara resmi didasari oleh Keputusan Presiden No. 85 Tahun 1952 pada tanggal 1 April 1952. Di bawah ini terdapat susunan Kabinet Wilopo yang meliputi :
- Mr. Wilopo (PNI) sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri.
- Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) sebagai Wakil Perdana Menteri.
- Mr. Moh. Roem (Masyumi) sebagai Menteri Dalam Negeri.
- Sri Sultan Hamengku Bowono IX sebagai Menteri Pertahanan.
- Mr. Lukman Wiriadinata (PSI) sebagai Menteri Kehakiman.
- Mr. Arnold Mononutu (PNI) sebagai Menteri Penerangan.
- Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo (PSI) sebagai Menteri Keuangan.
- Moh. Sardjan (Masyumi) sebagai Menteri Petanian.
- Mr. Sumanang (PNI) sebagai Menteri Perekonomian.
- Ir. Djuanda sebagai Menteri Perhubungan.
- Ir. Suwarta (partai Katolik) sebagai Menteri Pekerjaan Umum.
- Ir. Iskandar Tedjasukmana (partai Buruh) sebagai Menteri Perburuhan.
- Anwar Tjokroaminoto (PSII) sebagai Menteri Sosial.
- Prof. Dr. Bader Djohan sebagai Menteri P & K.
- K.H Faqih Usman (Masyumi) sebagai Menteri Agama.
- Dr. Johanes Leimena (Parkindo) sebagai Menteri Kesehatan.
- R.P. Suroso (Parindra) sebagai Menteri Urusan Pegawai Negeri.
- M.A. Pallaupessy (Demokrat) sebagai Menteri Urusan Umum.
Program Kerja Kabinet Wilopo
Di bawah ini terdapat program kerja kabinet wilopo yang meliputi :
- Berupaya untuk mengembalikan Irian Barat agar kembali menjadi wilayah Republik Indonesia.
- Mempersiapkan pemilihan umum.
- Meningkatkan kesejahteraan dan keamanan.
- Melakukan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
- Memperbarui bidang pengajaran dan pendidikan Indonesia.
Baca juga : Jenis Jenis Manusia Purba Beserta Ciri Cirinya
Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilopo
Selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Kebinet Wilopo mengalami beberapa kesulitan seperti mengatasi gerakan separatisme yang terjadi di berbagai daerah, penekanan Presiden Sookano yang dilakukan oleh sejumlah perwira Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober 1952 agar perlemen dibubarkan, serta kejadian Tangjung Morawa yang terjadi di Sumatera Utara. Peristiwa Tanjung Morawa terjadi akibat persetujuan pemerintah sesuai dengan KMB agar memberikan izin kepada pengusaha asing agar dapat mengusahakan tanah perkebunan di Indonesia lagi. Tanah ini sebelumnya digarap oleh para pertani karena bertahun tahun telah ditinggalkan oleh pemiliknya pada saat Kabinet Sukiman. Saat itu juga Mr. Iskaq Cokroadisuryo selaku menteri dalam negeri memberikan persetujuan agar tanah Deli dikembalikan.
Tanah tersebut berhasil dikembalikan saat masa Kebinet Wilopo. Kemudian pada tanggal 16 Maret 1953, pihak polisi mengusir penggarap sawah yang tidak mempunyai izin. Akibat pengusiran tersebut, banyak terjadi bentrokan bersenjata yang menewaskan 5 orang petani. Peristiwa bentrokan itu mendapatkan sorotan yang tajam dari pihak parlemen maupun pers. Hal inilah yang tentunya menjadi penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Akibatnya Kabinet Wilopo memperoleh mosi tidak percaya dari Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu Wilopo mengembalikan mandatnya kepada Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
Sekian pembahasan tentang proses terbentuknya kabinet wilopo, program kerja kabinet wilopo, dan penyebab jatuhnya kabinet wilopo.Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.