Macam-macam dan Contoh Kata Ulang (Reduplikasi)
Saturday, November 24, 2018
Edit
Bahasa dan Sastra - Apa saja Macam-Macam Kata Ulang? dan bagaimana contohnya dari masing-masing jenis kata ulang? Jenis-jenis kata ulang dibagi menjadi beberapa macam mulai dari kata ulang murni, kata ulang sebagian, dll. Untuk lebih jelasnya kita akan paparkan lebih jauh mengenai bentuk-bentuk kata ulang, macam-macam kata ulang dan juga masing-masing contoh kata ulang untuk tiap jenis dan macamnya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak jenis kata. Ada kata majemuk, kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ulang, dll. Kata-kata itu jika dirangkai dalam tulisan akan membentuk menjadi kalimat atau paragraf. Pada tulisan kali ini, akan kita bahas tentang macam-macam kata ulang, makna kata ulang dan beberapa contohnya.
Berikut ini adalah pengertian kata ulang dan pembagiannya menurut beberapa pakar kebahasaan:
a). Bentuk kata ulang adalah sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam bentuk ulang. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung. (Keraf, 1991:149)
b). Pengulangan kata adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soedjito,1995:109)
c). Proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Ramlan, 1985: 57)
d). Proses pengulangan merupakan pristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. (Muslich,1996: 48)
e). Proses reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik seluruh maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengelulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupkan bentuk dasar. (Solichi, 1996: 9)
Jadi, kata ulang ialah kata yang terbentuk dari hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Beberapa jenis-jenis kata ulang dari beberapa pakar.
Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil pengulangannya, yaitu
1). Kata ulang utuh atau murni
Kata ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya.
Kata ulang utuh dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Kata yang diulang berupa kata dasar, misalnya: jalan-jalan, pohon-pohon, rumah-rumah, muda-muda, tua-tua.
Contoh kalimat: - Jalan-jalan di desa nenek mayoritas berbatu.
- Peserta yang ikut pengajian tidak ada yang muda, semua tua-tua
b). Kata yang diulang berupa kata berimbuhan, misalnya: perkebunan-perkebunan, kebaikan-kebaikan, keburukan-keburukan, perumahan-perumahan, kesalahan-kesalahan.
Contoh kalimat: -Jangan pamerkan kebaikan-kebaikan yang sering kamu lakukan, itu akan membuatmu menjadi sombong.
2). Kata ulang berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar, namun terjadi perubahan bunyi.
a). Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi vokal, misalnya: bolak-balik, gerak-gerik, kelap-kelip.mondar-mandir, dan corat-coret.
Contoh kalimat: - gerak gerik wanita itu sungguh mencurigakan.
-Adik kecilku suka corat-coret tembok.
b). Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan, misalnya: sayur-mayur, lauk-pauk, ramah-tamah. dan cerai-berai
Contoh kalimat: -Perbanyak makan sayur mayur agar kamu sehat.
- Jangan cerai berai jika ingin menang.
3). Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal suku kata pertama diganti dengan vokal e pepet.
Kata-kata yang mengalami pengulangan sebagian antara lain:
-tamu jadi tetamu
-tangga jadi tetangga
-laki jadi lelaki
-pohon jadi pepohonan
-saji jadi sesaji
Contoh kalimat: -Sayangi tetangga karena mereka adalah keluarga.
4). Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian imbuhan.
Kata ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a). Sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan, khayalan-khayalan.
Contoh kalimat: -Cepat bergerak, jangan cuma terbuai dengan khayalan-khayalan semu.
b). Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari kemudian diberi awalan ber- sehingga menjadi berlari-lari, hari diulang menjadi hari-hari diberi awalan ber menjadi berhari-hari.
Contoh kalimat: -Ibu lelah tidak kuat mengejar adik yang daritadi berlari-lari
c). Sebuah kata diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber- sehingga menjadi bentuk bermeter-meter, kata juta menjadi berjuta-juta.
Contoh kalimat: -Dari berjuta-juta impian beberapa harus bisa kaukejar.
5). Kata ulang semu
Kata ulang semu adalah kata ualang yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ualang sebab tidak ada dasar ulang.
Contoh : Kupu-kupu, Kura-kura, Cumi-cumi, Paru-paru, Gado-gado
Contoh kalimat: -Cumi-cumi yang dimasak ibu rasanya enak sekali.
Demikian penjelasan macam-macam kata ulang beserta contoh kalimatnya. Semoga bermanfaat, bisa dipraktikkan dalam kepenulisan atau belajar bahasa Indonesia di sekolah. Semoga tidak tambah puyeng. Hehehe.
Dalam bahasa Indonesia terdapat banyak jenis kata. Ada kata majemuk, kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ulang, dll. Kata-kata itu jika dirangkai dalam tulisan akan membentuk menjadi kalimat atau paragraf. Pada tulisan kali ini, akan kita bahas tentang macam-macam kata ulang, makna kata ulang dan beberapa contohnya.
Kata Ulang (Reduplikasi)
Berikut ini adalah pengertian kata ulang dan pembagiannya menurut beberapa pakar kebahasaan:
a). Bentuk kata ulang adalah sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam bentuk ulang. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung. (Keraf, 1991:149)
b). Pengulangan kata adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Soedjito,1995:109)
c). Proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (Ramlan, 1985: 57)
d). Proses pengulangan merupakan pristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. (Muslich,1996: 48)
e). Proses reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik seluruh maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengelulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupkan bentuk dasar. (Solichi, 1996: 9)
Jadi, kata ulang ialah kata yang terbentuk dari hasil pengulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
Macam-macam Kata Ulang
Beberapa jenis-jenis kata ulang dari beberapa pakar.
Chaer (2006:286) membagi kata ulang berdasarkan hasil pengulangannya, yaitu
1). Kata ulang utuh atau murni
Kata ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni terjadi apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya.
Kata ulang utuh dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Kata yang diulang berupa kata dasar, misalnya: jalan-jalan, pohon-pohon, rumah-rumah, muda-muda, tua-tua.
Contoh kalimat: - Jalan-jalan di desa nenek mayoritas berbatu.
- Peserta yang ikut pengajian tidak ada yang muda, semua tua-tua
b). Kata yang diulang berupa kata berimbuhan, misalnya: perkebunan-perkebunan, kebaikan-kebaikan, keburukan-keburukan, perumahan-perumahan, kesalahan-kesalahan.
Contoh kalimat: -Jangan pamerkan kebaikan-kebaikan yang sering kamu lakukan, itu akan membuatmu menjadi sombong.
2). Kata ulang berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan kata ulang yang bagian perulangannya mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar, namun terjadi perubahan bunyi.
a). Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi vokal, misalnya: bolak-balik, gerak-gerik, kelap-kelip.mondar-mandir, dan corat-coret.
Contoh kalimat: - gerak gerik wanita itu sungguh mencurigakan.
-Adik kecilku suka corat-coret tembok.
b). Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan, misalnya: sayur-mayur, lauk-pauk, ramah-tamah. dan cerai-berai
Contoh kalimat: -Perbanyak makan sayur mayur agar kamu sehat.
- Jangan cerai berai jika ingin menang.
3). Kata ulang sebagian
Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal suku kata pertama diganti dengan vokal e pepet.
Kata-kata yang mengalami pengulangan sebagian antara lain:
-tamu jadi tetamu
-tangga jadi tetangga
-laki jadi lelaki
-pohon jadi pepohonan
-saji jadi sesaji
Contoh kalimat: -Sayangi tetangga karena mereka adalah keluarga.
4). Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan pemberian imbuhan.
Kata ulang berimbuhan berdasarkan proses pembentukannya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a). Sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan, khayalan-khayalan.
Contoh kalimat: -Cepat bergerak, jangan cuma terbuai dengan khayalan-khayalan semu.
b). Sebuah kata dasar mula-mula diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang sehingga menjadi lari-lari kemudian diberi awalan ber- sehingga menjadi berlari-lari, hari diulang menjadi hari-hari diberi awalan ber menjadi berhari-hari.
Contoh kalimat: -Ibu lelah tidak kuat mengejar adik yang daritadi berlari-lari
c). Sebuah kata diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi awalan ber- sehingga menjadi bentuk bermeter-meter, kata juta menjadi berjuta-juta.
Contoh kalimat: -Dari berjuta-juta impian beberapa harus bisa kaukejar.
5). Kata ulang semu
Kata ulang semu adalah kata ualang yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ualang sebab tidak ada dasar ulang.
Contoh : Kupu-kupu, Kura-kura, Cumi-cumi, Paru-paru, Gado-gado
Contoh kalimat: -Cumi-cumi yang dimasak ibu rasanya enak sekali.
Lihat Juga Pengertian Praanggapan
Demikian penjelasan macam-macam kata ulang beserta contoh kalimatnya. Semoga bermanfaat, bisa dipraktikkan dalam kepenulisan atau belajar bahasa Indonesia di sekolah. Semoga tidak tambah puyeng. Hehehe.