Uji Beda atau Analisis Komparatif Menurut Teori Para Ahli
Thursday, April 5, 2018
Edit
Pengertian Analisis komparatif atau analisis komparasi atau uji beda adalah bentuk analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Analisis komparatif atau uji perbedaan ini sering disebut uji signifikansi. Terdapat dua jenis komparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dan komparatif k sampel (komparatif antara lebih dari dua sampel). Kemudian setiap model komparatif sampel dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampel yang berkolerasi (terkait) dan sampel yang tidak berkolerasi atau independen (Misbahuddin, 2013).
Demikian Ulasan Artikel terkait dengan Uji Beda atau Analisis Komparatif Menurut Teori Para Ahli yang kami rangkum dari berbegai literatur yang kami sajikan dalam daftar pustaka. semoga bermanfaat dan semoga sukses
Sampel dikatakan berkolerasi (terkait) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain tidak terpisah secara tegas (nonmutually exclusive), artinya anggota sampel yang satu ada yang menjadi anggota sampel lainnya. Sampel-sampel dikatakan independen (saling lepas) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain terpisah secara tegas, artinya anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya (Hasan, 2010).
Dalam kasus satu sampel, uji parametrik yang digunakan adalah t-test untuk membedakan antara rata-rata nilai sampel pengamatan (observed) dengan nilai rata-rata yang diharapkan (populasi). Uji t mengasumsikan bahwa populasi teristribusi normal atau skore sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Interpretasi dari uji t mengasumsikan bahwa variabel diukur paling tidak dengan skala interval (Ghozali, 2006).
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
H0:bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
Ha: bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statitik t.statistik t dihitung dari formula sebagai berikut:
t = (bi – 0)/S = bi/S
Dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians atau S2 diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah derajat kebebasan (degree of freedom). Dengan kata lain:
Dimana n = jumlah observasi; k= jumlah parameter dalam model, termasuk intercept.
Menurut Riduwan dan Sunarto (2011), analisis perbandingan satu variabel bebas dikenal dengan Uji t atau t test. Tujuan Uji t adalah untuk mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesiskan. Uji t ini mempunyai dua rumus yang dapat digunakan, yaitu:
Standar deviasi populasi diketahui, menggunakan rumus Z hitung.
Zhitung = Harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal (tabel Z)
x = Rata-ratanilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
N = Jumlah Populasi penelitian
μ0 = Rata-rata nilai yang dihipotesiskan
σ = Standar deviasi populasi yang telah diketahui
Standar deviasi sampel tidak diketahui, menggunakan rumus t hitung
t hitung = Harga yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal (tabel t)
x = Rata-ratanilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
N = Jumlah Populasi penelitian
μ0 = Rata-rata nilai yang dihipotesiskan
S = Standar deviasi populasi yang telah diketahui
Kuncoro (2004) memberikan pendapat tentang cara melakukan uji t adalah dengan cara sebagai berikut:
#1.Quick Look. Bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan dengan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
#2.Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel: apanila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Demikian Ulasan Artikel terkait dengan Uji Beda atau Analisis Komparatif Menurut Teori Para Ahli yang kami rangkum dari berbegai literatur yang kami sajikan dalam daftar pustaka. semoga bermanfaat dan semoga sukses
Daftar Pustaka
Ghozali, I. 2006. Statistik Non-parametrik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. UNDIP : Semarang
Hasan, I. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Grafika: Jakarta
Kuncoro, M. 2004. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Kedua. AMP YKPN: Yogyakarta
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Dara Penelitian dengan Statistik. Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta
Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Kuncoro, M. 2004. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Kedua. AMP YKPN: Yogyakarta
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Dara Penelitian dengan Statistik. Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta
Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.