Pedoman dalam Penelitian Kuantitatif yang Perlu di Pahami
Saturday, April 7, 2018
Edit
Gaes, penelitian kuantitatif merupakan salah satu cabang dari metodologi penelitian. penelitian kuantitatif dalam prosesnya berbeda dengan penelitian yang lain seperti penelitian kualitatif. pada kesempatan kali ini kita akan membahas terkait dengan pedoman dalam penelitian kuantitatif yang perlu di pahami sebelum melakukan penelitian kuantitatif.
#1.Perumusan Masalah dan Perumusan Hipotesis
Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah namun masalah yang dibawa peneliti kuantitaif berbeda dalam penelitian kuantitatif masalah yang harus bawa oleh peneliti harus sudha jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneiti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah selanjutnya, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersbeut. Jawaban terhadap rumusan masalah baru dengan menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris atau nyata. Untuk itu penelitian melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah titetapkan oleh penelitia. Bila populasi terlalu luas dan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana , dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sample yang diambel harus representative, dengan teknik random sampling.
#2. Pengumpulan Data dan Analisis Data
Meneliti adalah mencari data yang tetiti akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrument penelitian. Dalam ilmu-ilmu alam, teknik, dan ilmu empiric lainnya, instrumen seperti thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu, timbangan untuk mengukur berat semua sudah ada, sehingga tidak perlu membuat instrument. Tetapi dalam penelitian social, sering instrument yang akan digunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat sendiri. Agar instrument dapat dipercaya, maka harus diuji validtas dan relibilitasnya.
Setelah instrument teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variable yang telah ditetapkan untuk diteliti. Instrument untuk pengumpulan data dapat berbentuk test dan non test. Untuk instrument yang berbentuk non test, dapat digunakan sebagai kuisioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa kuisioner, observasi dan wawancara.
Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistic yang digunakan dapat berupa statistic deskriptif dan inferensial atau induktif. Statistic inferensial dapat berupa statistic parametris dan statistic non parametris. Peneliti menggunakan statistic inferensial bila penelitian dilakukan pada sample yang diambel secara random.
#3.Penyajian Data
Data hasil analisi selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan table, table distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan intepretasi terhadap data-data yang telah disajikan.
#4. Pembuatan Kesimpulan dan Saran
Setelah hasil penelitian di berikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat yang berisi setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada lima, maka kesimpulannya juga ada lima. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah-masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah di hasilkan.
Apabila hipotestis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu di cek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrument, pengumpulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan.
Nah Gaes, Itulah Pedoman dalam Penelitian Kuantitatif yang Perlu di Pahami yang di bahas pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat dalam pembuatan makalah Penelitian Kuantitatif dan terima kasih telah berkunjung.