Pembahasan soal difraksi celah tunggal
Tuesday, October 3, 2017
Edit
Pembahasan soal difraksi celah tunggal
Nomor 1
Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan interferensi minimum orde 3 dengan sudut deviasi 300. Jika cahaya yang dipergunakan mempunyai panjang gelombang 6000 Ǻ, maka lebar celahnya adalah...
A. 1,3 . 10-6
B. 1,8 . 10-6 m
C. 2,1 . 10-6 m
D. 2,6 . 10-6 m
E. 3,6 . 10-6 m
Ebtanas 1993
Pembahasan:
Diketahui:
n = 3
θ = 30
λ = 6.000 Ǻ = 6.000 . 10-10 m
Ditanya: d
Jawab:
d sin θ = n λ
d . sin 300 = 3 . 6000 . 10-10 m
d . ½ = 18 . 10-7 m = 3,6 . 10-6 m
Jawaban: E
Jawaban: E
Nomor 2
Seberkas cahaya lewat celah sempit dan menghasilkan interferensi minimum orde ke dua dengan sudut deviasi 300. Apabila lebar celah 2,4 . 10-4 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah...
A. 4800 Ǻ
B. 6000 Ǻ
C. 9600 Ǻ
D. 14400 Ǻ
E. 19200 Ǻ
Ebtanas 1992
Pembahasan:
Diketahui:
n = 2
θ = 300
Seberkas cahaya lewat celah sempit dan menghasilkan interferensi minimum orde ke dua dengan sudut deviasi 300. Apabila lebar celah 2,4 . 10-4 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah...
A. 4800 Ǻ
B. 6000 Ǻ
C. 9600 Ǻ
D. 14400 Ǻ
E. 19200 Ǻ
Ebtanas 1992
Pembahasan:
Diketahui:
n = 2
θ = 300
d = 2,4 . 10-4 cm = 2,4 . 10-6 m
Ditanya: λ = ...
Jawab:
d sin θ = n λ
2,4 . 10-6 m . sin 300 = 2 . λ
2,4 . 10-6 m . ½ = 2 . λ
λ = 0,6 . 10-6 m = 0,6 . 10-6/10-10 Ǻ = 6000 Ǻ
Jawaban: B
Jawaban: B
Pengertian Difraksi Cahaya Fisika, Celah Tunggal dan Majemik, Kisi Difraksi, Sifat Gelombang, Rumus, Contoh Soal, Jawaban.
1. Pengertian Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang
oleh celah sempit sebagai penghalang. Gelombang terdifraksi selanjutnya
berinterferensi satu sama lain sehingga menghasilkan daerah penguatan
dan pelemahan.
Tahun 1665 Francesco Grimaldi memperlihatkan bahwa cahaya tampak
berbelok dan memancar melebar jika melewati celah sempit. Ia menamakan
pembelokan itu difraksi.
Gambar 1. Pola difraksi pada pisau cukur sehingga tampak diperbesar. |
2. Difraksi Celah Tunggal
Dalam topik ini akan dibahas difraksi Fraunhofer yang dihasilkan oleh
celah tunggal. Salah satu jenis difraksi Fraunhofer, yaitu difraksi
dengan sumber cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga
dari benda penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi
diperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan sebagai bidang datar.
Dengan kata lain, difraksi ini melibatkan berkas cahaya sejajar.
Gambar 2. Difraksi celah tunggal. |
Pada Gambar 2. menunjukkan gelombang cahaya dengan panjang gelombang λ
didifraksikan oleh celah sempit dengan lebar d. Pola gelap dan terang
terbentuk ketika gelombang cahaya mengalami interferensi.
Beda lintasan ke titik P adalah (d/2) sinθ, dengan θ adalah sudut antara
garis tegak lurus terhadap celah dan garis dari pusat celah ke P.
Apabila beda lintasan yang terjadi adalah 1/2 λ maka kedua cahaya
(Gambar 2) akan saling memperlemah dan menyebabkan terjadinya
interferensi minimum sehingga pada layar terbentuk pola gelap.
Jadi, pola gelap (difraksi minimum) terjadi jika:
d.sin θ = n. λ ; n = 1, 2, 3 .................................... (1)
Sementara itu, pola terang (difraksi maksimum) terjadi bila:
d.sin θ = (n- 1/2) λ; n = 1, 2, 3 ........................... (2)
3. Difraksi Celah Majemuk (Kisi Difraksi)
Kisi difraksi merupakan piranti untuk menghasilkan spektrum dengan
menggunakan difraksi dan interferensi, yang tersusun oleh celah sejajar
dalam jumlah sangat banyak dan memiliki jarak yang sama (biasanya dalam
orde 1.000 per mm).
Gambar 3. Kisi difraksi. |
Dengan menggunakan banyak celah, garis-garis terang dan gelap yang
dihasilkan pada layar menjadi lebih tajam. Bila banyaknya garis (celah)
per satuan panjang, misalnya cm adalah N, maka tetapan kisi d adalah:
d = 1/N .............................................................. (3)
Bila cahaya dilewatkan pada kisi dan diarahkan ke layar, maka pada layar akan terjadi hal-hal berikut ini.
1. Garis terang (maksimum), bila:
d.sin θ = n. λ ; n = 0, 1, 2, ........................... (4)
2. Garis gelap (minimum), bila:
d.sin θ = (n - 1/2) λ ; n = 1, 2, 3, .................... (5)
Kemampuan lensa untuk membebaskan bayangan dari dua titik benda yang
sangat dekat disebut resolusi lensa. Jika dua titik benda sangat dekat,
maka pola difraksi bayangan yang terbentuk akan tumpang tindih. Kriteria
Rayleigh menyatakan bahwa “dua bayangan dapat diuraikan jika pusat
piringan difraksi salah satunya persis di atas minimum pertama pola
difraksi yang lainnya”.
Ukuran kemampuan alat optik untuk membentuk bayangan terpisahkan dari
benda-benda rapat atau untuk memisahkan panjang gelombang radiasi yang
rapat disebut daya urai.
Contoh Soal :
Celah tunggal yang lebarnya 0,1 mm disinari berkas cahaya dengan panjang
gelombang 4.000 . Apabila pola difraksi ditangkap pada layar yang
jaraknya 20 cm dari celah, tentukan jarak antara garis gelap ketiga dan
garis pusat terang!
Pembahasan / Penyelesaian:
Diketahui:
d = 0,1 mm = 10-4 m
λ = 4.000 Å = 4 × 10-7 m
l =
20 cm = 2 × 10-1 m
Jarak garis gelap ketiga dari pusat terang p dapat dihitung dari rumus jarak gelap ke-n dari pusat terang. Jadi,
d.sin θ = n. λ
pd / l = n. λ
Untuk garis gelap ke-3 maka n = 3
Praktikum / Percobaan Fisika Sederhana
Tujuan : Melakukan percobaan difraksi pada celah tunggal.
Alat dan bahan : Sumber cahaya laser atau lampu sorot yang kuat, celah tunggal yang terbuat dari kertas disilet sepanjang ± 2,5 cm, penggaris, layar.
Cara Kerja :
Tujuan : Melakukan percobaan difraksi pada celah tunggal.
Alat dan bahan : Sumber cahaya laser atau lampu sorot yang kuat, celah tunggal yang terbuat dari kertas disilet sepanjang ± 2,5 cm, penggaris, layar.
Cara Kerja :
- Pasang alat percobaan seperti gambar.
- Sinarilah celah itu dengan laser.
- Tangkaplah bayangannya dengan layar.
- Ukurlah jarak yang sesuai dengan orde yang ditinjau.
- Ukurlah jarak x.
Referensi :
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.