Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan


Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan   

Pengertian Adaptasi Fisiologi Pada Hewan adapun dimaksud dengan adaptasi fisiologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya melalui fungsi kerja pada organ-organ tubuhnya, dengan tujuan supaya dapat bertahan hidup. Jenis adaptasi ini cukup sulit untuk diamati, karena hanya terjadi pada bagian dalam organ tubuh makhluk hidup itu sendiri.

Kita dapat menemukan beragam contoh adaptasi fisiologi di sekitar lingkungan kita. Selama ini mungkin kita tak sadar bahwa tubuh kita sendiri telah melakukan adaptasi. Saat ada di dalam ruangan yang dingin ber-AC kita akan sering buang air kecil, sedangkan jika berada di ruangan yang panas kita akan mengeluarkan banyak keringat. Kedua kasus ini menunjukan bahwa tubuh kita alias manusia pun telah melakukan adaptasi dengan suhu lingkungan dalam proses ekskresi cairan.





Hewan dibedakan menjadi beberapa golongan diantaranya hewan pemakan daging (karnivora), pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora) dan pemakan daging maupun tumbuhan (omnivora). Karena jenis makanan pada hewan itu berbeda-beda, maka ukuran atau panjang usus dan enzim yang dimilikinya-pun akan berbeda juga. Jika pada hewan herbivora untuk dapat mencerna tumbuhan yang memiliki sel-sel berdinding keras, biasanya hewan herbivora memiliki usus yang lebih panjang daripada hewan karnivora.

Contoh Adaptasi Fisiologi Hewan Rayap

Sama seperti herbivora, rayap merupakan serangga pemakan tumbuhan. Namun bagian yang dimakan oleh rayap ialah pada batang kayunya. Rayap melakukan simbiosis mutualisme dengan flagellata selulolitik agar mampu menguraikan senyawa yang terkandung dalam tumbuhan.

Contoh Adaptasi Fisiologi Hewan tempat kering (trenggiling; unta)

Hewan – hewan yang hidup di tempat kering seperti gurun akan mengalami beberapa masalah salah satunya yaitu kesediaan air yang terbatas. Dengan kondisi demikian, maka hewan – hewan tersebut melakukan adaptasi fisiologi yaitu dengan mendapatkan air dari hasil metabolisme makanan yang diperolehnya. Dengan demikian mereka tetap dapat memperoleh air untuk mencukupi kebutuhan hidup. Hewan – hewan tersebut antara lain trenggiling. Sementara itu, unta memiliki kemampuan untuk memetabolisme lemak tubuh menjadi air dan energi. Air ini akan disimpan dalam punuknya (kantung air).

Contoh Adaptasi Fisiologi Herbivora

Kelompok herbivora mendapatkan nutrisi dari tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, karakteristik sel tumbuhan ialah dilindungi oleh dinding sel yang tersusun atas senyawa selulosa yang kaku. Hewan pada umumnya tidak memiliki enzim selulosa sehingga pada kelompok herbivora atau pemakan tumbuhan akan melakukan simbiosis mutualisme dengan mikroorganisme selulolitik untuk menghasilkan enzim yang membantu memecah selulosa pada sel tumbuhan sehingga ketika dinding selnya berhasil hancur maka herbivora dapat mengambil nutrisi dalam tumbuhan tersebut.

Contoh Adaptasi Fisiologi pada Manusia

Adaptasi fisiologi pada manusia terjadi pada penduduk yang tinggal di daerah pegunungan. Kadar oksigen dan tekanan udara di daerah pegunungan relatif rendah dibandingkan dengan kadar oksigen dan tekanan udara di dataran rendah.

Adaptasi fisiologi yang terjadi pada tubuh manusia antara lain terdapatnya butir-butir darah merah yang lebih banyak dalam darah seseorang yang hidup di daerah pegunungan.Hal itu ditandai dengan adanya kecenderungan orang-orang yang hidup di daerah pegunungan memiliki kulit yang berwarna kemerah-merahan.

Dengan butir-butir darah merah yang lebih banyak, berarti makin banyak pula oksigen yang dapat diikat. Dengan demikian, terpenuhilah kebutuhan oksigen yang diperlukan tubuh..

Adaptasi Ikan Air Tawar dan Air Laut

Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin. Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung.

Adaptasi Sistem Pencernaan Hewan Memamah Biak

Hewan memamah biak atau hewan herbivora selalu memakan makanan yang mengandung selosa tinggi seperti rumput-rumputan atau dedaunan. Untuk dapat mencerna makanan seperti itu, hewan memamah biak beradaptasi dengan menghasilkan enzim selulase, enzim yang dapat menguraikan selulosa pada makanannya sehingga rumput atau daun yang dimakannya dapat tercerna dengan baik. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar bagaimana sistem pencernaan memamah biak.
(Baca juga : Fisiologi Saraf)

Contoh lain dari Adaptasi Fisiologi Pada Hewan

  • Hewan yang berdarah dingin kecepatan metabolismenya akan menurun jika berada di tempat atau daerah berhawa dingin. Sedangkan hewan yang berdarah panas kecepatan metabolismenya akan naik jika berada di tempat atau daerah bersuhu panas. 
  • Burung hantu memiliki penglihatan yang tajam pada malam hari, sehingga memudahkannya untuk mencari makan. 
  • Ikan yang hidup di laut akan mengeluarkan urin yang lebih pekat jika dibandingkan ikan yang hidup di air tawar.
  •  Ada hewan sejenis musang yang dapat menyemburkan cairan yang bau dari duburnya, berfungsi untuk melindungi dirinya dari ancaman musuh. 
  • Ada juga hewan sejenis tupai dapat mengekstarak air yang berasal dari biji-bijian, sehingga hewan ini dapat bertahan hidup di daerah kering.
  •  Ragi dapat menghasilkan fermen yang dapat digunakan untuk menguraikan makanan supaya menjadi energi. 
  • Bunglon memiliki kemampuan Mimikri, sehingga dapat menubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungan atau tempat tinggalnya. Tujuan bunglon menubah warna kulitnya supaya dapat terhindar dari pemangsa atau musuhnya dan sekaligus dapat menyamar saat mencari makan. 
  • Nyamuk merupakan hewan yang dapat menghisap darah baik itu darah manusia ataupun darah hewan. Sehingga nyamuk memiliki zat anti pembeku darah yang disebut dengan zat antikoagulan.
Demikianlah penjelasan singkat tentang Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan semoga bisa menjadi tambahan ilmunya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel