Teori Belajar Menurut Bruner

Teori Belajar Menurut Bruner

Teori Belajar Menurut Bruner - Seperti kita ketahui bahwa Jerome. S. Bruner yang terkenal dengan pendekatan penemuannya membagi perkembangan intelektual anak dalam tiga kategori yaitu enaktif, ekonik dan simbolik ( Ruseffendi, 1988 ). 

Teori Belajar Menurut Bruner

Biodata Lengkap beliau :
Jerome Seymour Bruner adalah seorang psikolog Amerika yang membuat kontribusi signifikan untuk psikologi kognitif manusia dan teori belajar kognitif dalam psikologi pendidikan. Beliau Lahir pada 1 Oktober 1915, New York City, New York, Amerika Serikat dan Meninggal: 5 Juni 2016, New York City, New York, Amerika Serikat. Pendidikan beliau : Harvard University (1941), Duke University (1937) Pengharhagaan beliau : Guggenheim Fellowship untuk Ilmu Sosial, AS & Kanada. Dan Orangtua: Herman Bruner, Rose Bruner
 

Bila dikaji ketiga model penyajian yang dikenal dengan teori belajar Bruner, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Model Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan dimana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda- benda kongkret (nyata) atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak tanpa menggunakan imajinasinya atau kata – kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu

2. Model Tahap Ekonik

Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan  pada pikiran internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar – gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek – objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam tahap enaktif.
Tahap ekonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan dimana pengetahuan di presentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery) gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif tersebut diatas. Bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berfikir. Kemudian seseorang mencapai masa transisi dan menggunakan penyajian ekonik yang didasarkan pada penginderaan kepenyajian simbolik yang didasarkan pada berfikir abstrak.

3. Model Tahap Simbolik

Dalam tahap ini bahasa adalah  pola dasar simbolik, anak memanipulsai simbol – simbol atau lambang – lambang objek tertentu. Anak pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Pada tahap simbolik ini pembelajaran dipresentasikan dalam bentuk simbol – simbol abstrak, yaitu simbol – simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang – orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol verbal ( misalnya huruf – huruf, kata – kata, kalimat – kalimat ), lambang – lambang matematika maupun lambang – lambang abstrak yang lain.
Sebagai contoh, dalam mempelajari penjumlahan dua bilangan cacah, pembelajaran akan terjadi secara optimal jika mula – mula siswa mempelajari hal itu dengan menggunakan benda – benda kongkret ( misalnya menggabungkan 3 kelereng dengan 2 kelereng, dan kemudian menghitung banyaknya kelereng semuanya, ini merupakan tahap enaktif) kemudian, kegiatan belajar dilanjutkan dengan menggunakan gambar atau diagram yang mewakili 3 kelereng dan 2 kelereng yang digabungkan tersebut dan kemudian dihitung banyaknya kelereng semuanya, dengan menggunakan gambar atau diagram tersebut tahap yang kedua ekonik siswa bisa melanjutkan kegiatan itu dengan menggunakan lambang – lambang bilangan, yaitu 3 + 2 = 5 ( tahap simbolik).

Demikianlah Sedikit informasi tentang Teori Belajar Menurut Bruner semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel