Pengertian dan Perbedaan Antara Fase Sporofit dan Fase Gametofit
Sunday, December 18, 2016
Edit
Kali ini kita akan membahas tentang pengertian fase sporofit, pengertian fase gametofit, perbedaan antara fase sporofit dan fase gametofit, perbedaan antara sporofit dan gametofit, dan bagaimana cara membedakan fase sporofit dan fase gametofit.
Reproduksi tanaman dapat dikategorikan menjadi dua tahap yang berbeda yaitu, reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Selama evolusi kehidupan tanaman terjadi, pengembangan sistem reproduksi tanaman bervariasi tergantung juga pada kompleksitas dari kategori tanaman. Pada kebanyakan tanaman, reproduksi seksual terjadi pada dua fase yang berbeda yang disebut dengan meiosis dan fertilisasi. Dengan meiosis dan fertilisasi, siklus hidup tanaman terbagi lagi menjadi generasi sporofit dan generasi gametofit. Selama proses reproduksi, dua fase ini berlangsung bergantian dan karenanya disebut pergiliran keturunan. Hal ini memberikan kenaikan untuk kejadian terus menerus siklus hidup tanaman.
A. Fase Sporofit
Awal generasi sporofit diploid dimulai dengan pembentukan zigot diploid ini. Zigot tumbuh menjadi sporofit diploid, yang membentuk spora haploid pada generasi sporofit. Dengan terjadinya proses meiosis yang mengurangi jumlah kromosom dalam sel setengah dari sel induknya, sporofit yang diploid menghasilkan spora haploid. Spora haploid ini akhirnya tumbuh sebagai multiseluler, gametofit haploid yang menimbulkan generasi gametofit selanjutnya.
B. Fase Gametofit
Fase ini merupakan fase tumbuhan dimana gamet (sperma dan sel telur) terbentuk sebagai haploid yang hanya memiliki satu set kromosom saja di dalamnya. Sehingga fase gametofit termasuk seksual karena tahapannya menghasilkan gamet pada siklus kehidupan tumbuhan. Spora sebenarnya merupakan sel-sel pertama dari generasi gametofit. Spora ini sendiri menjalani proses mitosis, sel-sel yang identik dengan nomor sama ketika kromosom terbentuk.
Gamet jantan serta betina dengan jumlah kromosom sama. Saat gamet ini bertemu, mereka bertemu menjadi zigot yang dapat dibuahi dan diploid. Diploid zigot ini selanjutnya membentuk dasar dari generasi sporofit. Ia kemudian membentuk sel-sel pertama dari generasi sporofit diploid. Sementara zigot nantinya tumbuh menjadi sporofit yang membentuk spora haploid di dalam generasi sporofit terus menerus pada siklus hidup tumbuhan.
C. Perbedaan Fase Sporofit dan Fase Gametofit
1. Fase sporofit menghasilkan spora, sedangkan fase gametofit menghasilkan gamet (telur dan sperma).
2. Oleh karena itu, fase sporofit adalah aseksual, sedangkan fase gametofit adalah seksual.
3. Sporofit adalah fase diploid karena pembentukan zigot, sedangkan gametofit adalah fase haploid karena terjadinya meiosis.
4. Zigot diploid adalah sel pertama dalam generasi sporofit, dan spora haploid adalah sel pertama dalam generasi gametofit.
D. Cara Membedakan Fase Sporofit dan Fase Gametofit
Ketika memperhatikan generasi sporofit kemudian dibandingkan dengan gametofit, maka terdapat beberapa poin yang sangat mencolok contohnya pada fase diploid pada sorofit dan gametofit sebagai generasi haploid. Selain itu fase sporofit merupakan aseksual sementara gametofit adalah seksual. Sel pertama dari generasi sporofit merupakan zigot diploid dan gametofit memiliki sel pertama spora haploid. Selanjutnya pada fase sporofit terbentuk spora haploid, pada fase gamtetofit terbantuk lah diploid gamet betina dan jantan.
Hingga pada dominasi yang berkaitan, dalam lumut dan lumut hati. Fase gametofit merupakan satu bentuk yang lebih besar dan dikenal dari tumbuhan, padahal pada fase sporofit kecil dan baru dapat ditemukan pada tumbuhan saat fase gametofit. Akan tetapi dalam angiosperma justru sebaliknya. Di fase sporofit dikenal sebagai fase mandiri dan lebih besar, sementara fase gamtofit lebih kecil serta semakin berkurang menjadi serbuk sari. Gametofit betina terdiri dari 8 sel dan berada di dalam ovula.
A. Fase Sporofit
Awal generasi sporofit diploid dimulai dengan pembentukan zigot diploid ini. Zigot tumbuh menjadi sporofit diploid, yang membentuk spora haploid pada generasi sporofit. Dengan terjadinya proses meiosis yang mengurangi jumlah kromosom dalam sel setengah dari sel induknya, sporofit yang diploid menghasilkan spora haploid. Spora haploid ini akhirnya tumbuh sebagai multiseluler, gametofit haploid yang menimbulkan generasi gametofit selanjutnya.
B. Fase Gametofit
Fase ini merupakan fase tumbuhan dimana gamet (sperma dan sel telur) terbentuk sebagai haploid yang hanya memiliki satu set kromosom saja di dalamnya. Sehingga fase gametofit termasuk seksual karena tahapannya menghasilkan gamet pada siklus kehidupan tumbuhan. Spora sebenarnya merupakan sel-sel pertama dari generasi gametofit. Spora ini sendiri menjalani proses mitosis, sel-sel yang identik dengan nomor sama ketika kromosom terbentuk.
Gamet jantan serta betina dengan jumlah kromosom sama. Saat gamet ini bertemu, mereka bertemu menjadi zigot yang dapat dibuahi dan diploid. Diploid zigot ini selanjutnya membentuk dasar dari generasi sporofit. Ia kemudian membentuk sel-sel pertama dari generasi sporofit diploid. Sementara zigot nantinya tumbuh menjadi sporofit yang membentuk spora haploid di dalam generasi sporofit terus menerus pada siklus hidup tumbuhan.
C. Perbedaan Fase Sporofit dan Fase Gametofit
1. Fase sporofit menghasilkan spora, sedangkan fase gametofit menghasilkan gamet (telur dan sperma).
2. Oleh karena itu, fase sporofit adalah aseksual, sedangkan fase gametofit adalah seksual.
3. Sporofit adalah fase diploid karena pembentukan zigot, sedangkan gametofit adalah fase haploid karena terjadinya meiosis.
4. Zigot diploid adalah sel pertama dalam generasi sporofit, dan spora haploid adalah sel pertama dalam generasi gametofit.
D. Cara Membedakan Fase Sporofit dan Fase Gametofit
Ketika memperhatikan generasi sporofit kemudian dibandingkan dengan gametofit, maka terdapat beberapa poin yang sangat mencolok contohnya pada fase diploid pada sorofit dan gametofit sebagai generasi haploid. Selain itu fase sporofit merupakan aseksual sementara gametofit adalah seksual. Sel pertama dari generasi sporofit merupakan zigot diploid dan gametofit memiliki sel pertama spora haploid. Selanjutnya pada fase sporofit terbentuk spora haploid, pada fase gamtetofit terbantuk lah diploid gamet betina dan jantan.
Hingga pada dominasi yang berkaitan, dalam lumut dan lumut hati. Fase gametofit merupakan satu bentuk yang lebih besar dan dikenal dari tumbuhan, padahal pada fase sporofit kecil dan baru dapat ditemukan pada tumbuhan saat fase gametofit. Akan tetapi dalam angiosperma justru sebaliknya. Di fase sporofit dikenal sebagai fase mandiri dan lebih besar, sementara fase gamtofit lebih kecil serta semakin berkurang menjadi serbuk sari. Gametofit betina terdiri dari 8 sel dan berada di dalam ovula.