Jenis Metode Penelitian dan Ciri- Cirinya Masing-Masing

Jenis Metode Penelitian dan Ciri- cirinya Masing-Masing - Dalam melakukan penelitian orang dapat menggunakan berbagai macam metode, dan sejalan dengan rancangan penelitian yang digunakan juga bermacam-macam. Untuk menyusun suatu rancangan penelitian yang baik perlulah berbagai persoalan dipertimbangkan.  Dalam melakukan penelitian orang dapat menggunakan berbagai macam metode Jenis Metode Penelitian dan Ciri- Cirinya Masing-Masing

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam setiap usah untuk menyusun suatu rancangan penelitian. 

a. Cara pendekatan apa yang akan dipakai?
b. Metode apa yang akan dipakai?
c. Strategi apa yang kiranya paling efektif?

Keputusan mengenai rancangan apa yang akan dipakai yang akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan digarap, dan berbagai alternative yang mungkin akan digunakan. Apabila tujuan penelitian telah disepesifikasikan, maka penelitian itu telah memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, dan karenanya perhatian dapat diarahkan kepada “target area” yang terbatas. Selanjutny sifat masalah akan memainkan peranan utama dalam menentukan cara-cara pendekatan yang cocok, yang selanjutnya akan menentukan  rancangan penelitian. Pada waktu ini bermacam-macam rancangan penelitian telah dikembangkan orang, dan untuk mengikhtisarkan berbagai rancangan tersebut berbagai macam penggolongan telah pula diusulkan. Salah satu cara-cara penggolongan tersebut, yaitu penggolongan berdasarkan atas sifat-sifat masalah itu, berbagai macam rancangan penelitian itu, yaitu penggolongan berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, berbagai macam rancangan penelitian itu dapat digolongkan menjad sembilan macam jenis metode penelitian, yaitu

#1. Penelitian Historis 
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverivikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Sering kali penelitian-penelitian demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu. Contoh: study mengenai praktek “bawon” didaerah pedesaan dijawa tengah, yang bermaksud memahami dasar-dasarnya di waktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu ini; Study ini juga menguji hipotesis bahwa nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan. 

Terdapat beberapa ciri-ciri dalam penelitian historis. Pertama, penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh orang lain dari pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Kedua, berlainan dengan anggapan yang popular, penelitian historis haruslah tertib ketat sistematis dan tuntas. Ketiga, “penelitian historis tergantung pada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara langsung melakukan observasi atau menyaksikan kajian-kajian yang tertulis, sedangkan data skunder diperoleh dengan cara mengkaji literature, data, atau laporan yang sudah ada yang terkait dengan penelitian tersebut. Keempat, untuk menentukan bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kelima, walaupun peneliti historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain untuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih tuntas, mencari indomasi dari sumber yang lebih luas.

#2. Penelitian Deskriptif
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencandrasecara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat-sifat atau populasi atau daerah tertentu. Beberapa contoh penelitian macam ini diantaranya: Pertama, survey mengenai pendapat umum untuk menilai sikap para pedagang terhadap rencana perubahan pada produk-produk pertanian. Kedua, survei dalam suatu daerah mengenai kebutuhan pupuk bersubsidi pemerintah.

Terdapat beberapa  ciri-ciri dalam penelitian deskriptif yaitu: Pertama, secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian kejadian. Kedual, tujuan dari penelitian survey adalah untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada, untuk mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi untuk membuat komparasi dan evaluasi, untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain.

#3. Penelitian Perkembangan (developmental Reasearch)
Penelitian Perkembangan ini bertujuan untuk menyelidiki pola dan peraturan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh dari penelitian perkembangan ini yaitu: Pertama, study longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-sifat dan laju perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf perkembangan yang berbeda. Kedua study cross-sectional yang mengukur sifat dan perubahan laju pada jumlah sampel yang terdiri kelompok umur yang mewakili taraf perkembangan yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa ciri-ciri dalam penelitian Perkembangan atau yang biasa disebut dengan developmental Reasearch ini. Yang pertama, penelitian perkembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel dan perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Kedua, masalah sampling dalam study longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama, berbagai faktor yang mempengaruhi partisi dalam longitudinal. Ketiga, Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subyek yang lebih banyak, tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dari pada studi longitudinal. Keempat kecenderungan mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan modifikasi atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.

#4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (case study and field reasearh)
Tujuan penelitian kasus dan lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sutu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Terdapat beberapa contoh terkait dengan penelitian kasus dan penelitian lapangan diantaranya yaitu study yang dilakukan piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak anak, study secara mendalam mengenai seorang anak  yang mengalami ketidak mampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.

Ciri-ciri dari penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah pertama, penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran lengkap   dan terorganisasi mengenai unit tersebut. Kedua, dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah sampel yang kecil tetapi mengenai variabel dan kondisi yang besar jumlahnya. 

#5. Penelitian Korelasional (correlational reasearch)
Tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi  pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Contoh dari penelitian korelasional antara lain: Satu, studi yang mempelajari saling berhubungan antara skor pada test masuk pada perguruan tingan dengnan indeks prestasi. Kedua, studi analisis mengenai beberapa test kepribadian.

Ciri-ciri dari penelitian korelasional yaitu: Pertama, penelitian macam ini cocok dialakukan bila variabel-variable yang diteliti rumit dan atau tidak dapat diteliti dengan metode experimental atau tak dapat dimanipulasikan. Kedua studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel yang saling berhubungan yang hubungannya secara acak dan serentak dalam keadaan relistiknya. Ketiga, apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahna saling hubungan dan  bukan ada atay tidak adanya saling hubungan tersebut. 

#6. Penelitian Kausal Komparatif
Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara: berdasarkan  atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengna metode eksperimental  yang mengumpulkan data pada waktu kini  dalam kondisi yang dikontrol. Contoh dalam penelitian kausal komparatif yaitu : Pertama, penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan data-data dan beberapa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.

Ciri-ciri pokok penelitian kausal komparatif adalah penelitian bersifat ec post facto, artinya data yang dikumpulkan semua setelah kejadian yang dipersoalkan langsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent Variabels”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau unntuk mencari sebab-sebab, saling berhubungan dan maknanya.

#7. Penelitian Ekspermental Sungguhan (true-experimental research)
Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenalkan kepada suatu atau lebih kelompok ekspermental satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Contoh dari penelitian ekspermental sungguhan adalah penelitian untuk memberi efek pemberian tambahan makanan disekolah kepada murid-murid SD disuatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua atau taraf intelegnsi.

Ciri-ciri penelitian eksperimental sungguhan ada tiga yaitu: Pertama, menurut pengaturan variabel variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan rekomendasi. Kedua, secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai dengan perlakuan eksperimental. Ketiga, memusatkan usaha pada pengontrolan variansi. 

#8. Penelitian Eksperimental Semu (quasi-experimental reasearh)
Tujuan penelitian experimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan experimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk tidak mengontrol dan atau/tidak memanipulasikan semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi-kompromi apa yang ada pada internal validiti dan eksternal validity rancanganny dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri-ciri dari penelitian eksperimental semu adalah: Pertama, penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang didalamnya adalah tidak mungkin mengontrol semua variabel tersebut. Kedua, perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dan penelitian eksperimental semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah masnusia, misalnya dalam psikologi. Ketiga, walaupun penelitian tindakan dapat memiliki status penelitian tindakan semu, namun sering kali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri.

#9. Penelitian Tindakan
 Penelitian tindakan bertunjuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memcahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau didunia yang lain. Contoh dalam penelitian tindakan adalah suatu program inservis training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah untuk menyusun progam penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi, untuk memcahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

Ciri-ciri dalam penelitian tidakan ini yaitu: Pertama, praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. Kedua, menyediakan angka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru, dan lebih baik dari cara pendekatan impersionistik dan fragmentaris. Ketiga, fleksibel dan adapti, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiaanya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi. Keempat, walaupun berusaha sistematis, namun penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah. 

Nah gaes, itulah ulasan terkait dengan Jenis Metode Penelitian dan Ciri- cirinya Masing-Masing yang kami rangkum dalam buku panduan praktikum metodologi penelitian fakultas pertanian universitas jember. Terkait dengan pembahasan atikel diatas apakah ada yang ditanyakan gaes ?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel