Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Invertebrata



Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Invertebrata

Klasifikasi Hewan - Klasifikasi ilmiah ialah cara ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi dan dikembangkan sejak Carolus Linnaeus hidup untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.


Pengertian Klasifikasi dan Tujuannya


Klasifikasi (pengelompokan) merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), familia (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).

Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.

Klasifikasi Hewan Vertebrata


Ada 5 kelas yang termasuk pada hewan vertebrata ini yaitu reptil, Ampibi, burung atau unggas, mamalia, dan ikan selain itu untuk jenis nya hewan ini terbagi pada dua jenis yaitu hewan berdarah panas dan hewan berdarah dingin dan ke dua jenis ini memiliki ciri yang berbeda-beda.


Hewan yang termasuk pada jenis hewan berdarah dingin yaitu sejenis hewan reptil dan hewan ampibi, dimana hewan yang berdarah dingin ini hidup nya dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru nya dan sebutan untuk hewan berdarah dingin ini yaitu Poikilotermik.

Sedangkan contoh hewan berdarah panas yaitu hewan mamalia dan burung,  dimana hewan yang berdarah panas ini hidup nya tidak bergantung pada suhu lingkungan nya dan hewan berdarah panas ini biasa di sebut dengan sebutan Homoiotermik.
Klasifikasi ke lima golongan hewan vertebrata yaitu


1. Reptil
Hewan reptil ini termasuk pada hewan melata dan biasa nya cara  berkembang biak hewan ini yaitu dengan cara bertelur seperti ular dan lain-lain.

2. Ampibi
Jenis hewan yang satu ini yaitu hewan yang dapat bertahan hidup di dua alam, seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasan nya  menggunakan insang tetapi jika telah dewasa akan berubah dan akan menggunakan paru-paru sehingga katak dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air.
Kelas ampibi ini telah di bagi menjadi 3 kelas ordo yaitu :
  1. Katak dan kodok (Anura),
  2. Amfibi berekor (Urodela), dan
  3. Amfibi tak berkaki (Apoda).
3. Burung atau unggas
Burung atau unggas ini adalah jenis hewan yang mempunyai sayap untuk terbang dan kecepatan nya dapat di andalkan bila di bandingkan dengan berjalan kaki.

4. Mamalia
Hewan mamalia ini dapat di lihat dengan ciri-ciri yang mudah di kenali di mana hewan mamalia ini di beri kelenjar susu sehingga dapat di pastikan cara berkembang biak hewan mamalia ini yaitu dengan cara melahirkan.

5. Ikan
Siapa yang tak mengenali ikan, semua orang pasti tahu dengan ikan karena sebagian besar ikan ini telah menjadi hal yang teramat penting bagi kehidupan kita, ikan ini memiliki sirip dan memiliki insang sebagai alat pernapasan nya, dan ada dua jenis super kelas dalam klasifikasi nya yaitu ikan bertulang tunggal dan ikan bertulang rawan, dan contoh ikan yang bertulang tunggal yaitu ikan mas, tongkol dan ikan kakap, sedangkan untuk ikan bertulang rawan yaitu ikan pari, hiu, dan cucut.

Klasifikasi Hewan Invertebrata


Hewan Invertebrata adalah golongan hewan yang tidak bertulang belakang dan dari segi morfologi, sistem pernafasan, pencernaan serta peredaran darah invertebrata lebih sederhana daripada hewan vertebrata.

Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang.

1. Filum Porifera
Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons.
Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca.
Ciri-ciri umum Porifera
  1. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
  2. Tubuh terdiri atas banyak sel.
  3. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
  4. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.
  5. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).
  6. Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
  7. Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.
  8. Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.
2. Filum Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata
  1. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
  2. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
  3. Bentuk tubuhnya simetri radial.
  4. Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.
  5. Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.
3. Filum Platyhelmintes
Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.
Ciri-ciri Platyhelmintes
  1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
  2. Susunan tubuhnya simetri bilateral.
  3. Merupakan hewan triploblastik aselomata.
  4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.
  5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.
4. Filum Nemathelmintes (Nematoda)
Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.
Ciri-ciri Nemathelmintes
  1. Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.
  2. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
  3. Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
  4. Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.
  5. Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
  6. Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.
5. Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen. Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang.
Ciri-ciri Annelida
  1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
  2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
  3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
  4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
  5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.
6. Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.
Ciri-ciri Mollusca
  1. Merupakan hewan triploblastik.
  2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
  3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
  4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.
  5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.
7. Filum Anthropoda
Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya. Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit.
Ciri-ciri Anthropoda
  1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
  2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
  3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.
  4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
  5. Merupakan hewan bilateral simetris.
  6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
8. Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.
Ciri-ciri Echinodermata
  1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
  2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.
  3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.
  4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
  5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.
9. Filum Chordata
Hanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata invertebrata.
Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23 spesies. Tubuh lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter. Dinamakan lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan berujung runcing.

Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu.

Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap hidup bebas hingga dewasa. Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan.

Demikianlah postingan tentang Klasifikasi Hewan Vertebrata dan Invertebrata semoga bermanfaat. dan bisa jadi bahan rujukan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel